Komando Pasukan Khusus, sebut saja Kopassus, adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang dimiliki negara indonesia, team ini memiliki kemampuan khusus, seperti bergerak cepat di setiap tempat atau medan perang, menembak dengan ketepatan, pengintaian, dan anti teror, sesuai dari namanya, kopassus tentu dilatih keras oleh komando, mulai dari kecerdasan, kekuatan, hingga kekompakan, hal ini dibiasakan agar tidak terkejut saat bertemu musuh di medan perang.
Beralih ke operasi di Konga III yang dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) Kemal Idris, yang pada dasarnya menjalankan misi perdamaian Garuda, berawal dari bergaulnya Pasukan Garuda III dengan masyarakat setempat yang ternyata menyimpan banyak jutaan informasi tentang masyarakat kongo yang ternyata sangat percaya dan takut dengan keberadaan hantu, hal ini tentunya menjadi jalan lain sasaran empuk bagi pasukan Garuda III.
Dalam sebuah operasi ini Pasukan Garuda III membawa 30 orang pejuang untuk 3000 pemberontak Kongo, hebatnya dalam pimpinan Letjen TNI yang berhasil membangun strategi perang berupa teknik mistis yang akhirnya Mengambil alih pemberontak kongo kedalam kekuatan Pasukan Garuda III.
Sebelum penyerangan dilakukan, 30 Prajurit Kopassus menyiapkan dan mengatur strategi penyerangan, lokasi persiapan berada di danau Tanganyika, Kopassus menyamar dengan menggunakan jubah berwarna putih dan tidak lupa juga menggunakan bawang putih yang baunya harum, layaknya sebagai hantu.
Penyerangan dilakukan pada pukul 12.00 tepat pada tengah malam, Prajutit Kopassus memainkan aksinya sebagai hantu, menyerang menggunakan jubah putih dan diharum-harumkan bawang putih, belum sampai 1 jam, akhirnya tanpa perlawanan pemberontak mulai ketakutan lalu menyerah, kemudian para Prajurit Kopassus langsung melumpuhkan para pemberontak dengan sangat cepat, dan markas pemberontak juga berhasil diambil alih oleh Prajurit Kopassus.
Sahabat Dimensi Lain, dalam artikel di atas juga dapat kita pahami, bahwa banyak orang belum tentu menang oleh sedikit orang dan kekuatan belum tentu menang oleh kecerdasan, oke mungkin hanya ini artikel yang dapat kami berikan, terimakasih.
Beralih ke operasi di Konga III yang dipimpin oleh Letjen TNI (Purn) Kemal Idris, yang pada dasarnya menjalankan misi perdamaian Garuda, berawal dari bergaulnya Pasukan Garuda III dengan masyarakat setempat yang ternyata menyimpan banyak jutaan informasi tentang masyarakat kongo yang ternyata sangat percaya dan takut dengan keberadaan hantu, hal ini tentunya menjadi jalan lain sasaran empuk bagi pasukan Garuda III.
Dalam sebuah operasi ini Pasukan Garuda III membawa 30 orang pejuang untuk 3000 pemberontak Kongo, hebatnya dalam pimpinan Letjen TNI yang berhasil membangun strategi perang berupa teknik mistis yang akhirnya Mengambil alih pemberontak kongo kedalam kekuatan Pasukan Garuda III.
Sebelum penyerangan dilakukan, 30 Prajurit Kopassus menyiapkan dan mengatur strategi penyerangan, lokasi persiapan berada di danau Tanganyika, Kopassus menyamar dengan menggunakan jubah berwarna putih dan tidak lupa juga menggunakan bawang putih yang baunya harum, layaknya sebagai hantu.
Penyerangan dilakukan pada pukul 12.00 tepat pada tengah malam, Prajutit Kopassus memainkan aksinya sebagai hantu, menyerang menggunakan jubah putih dan diharum-harumkan bawang putih, belum sampai 1 jam, akhirnya tanpa perlawanan pemberontak mulai ketakutan lalu menyerah, kemudian para Prajurit Kopassus langsung melumpuhkan para pemberontak dengan sangat cepat, dan markas pemberontak juga berhasil diambil alih oleh Prajurit Kopassus.
Sahabat Dimensi Lain, dalam artikel di atas juga dapat kita pahami, bahwa banyak orang belum tentu menang oleh sedikit orang dan kekuatan belum tentu menang oleh kecerdasan, oke mungkin hanya ini artikel yang dapat kami berikan, terimakasih.