Kamis, 30 November 2017

My Diary Part 2


Sinopsis : 
Bella seorang gadis pintar nan cantik namun harus mati secara misterius di sebuah kamar mandi dalam rumah nya. Alex, Ulfah, Nala, beserta pak tomi merasa ganjil dengan kematian Bella. Mereka yakin Bella mati bukan karena kecelakaan, tapi lebih ke pada pembunuhan. Dengan bermodalkan tekad mereka akhirnya menerobos rumah tua Bella yang sudah di segel garis polisi, bisakah mereka mengungkapkan kebenaran yang terjadi?
Penulis Cerita : Yogitama Kaisar Akbar
PART tayang : Selasa, Kamis, sabtu (20:00)

“Arghhhh!!!” Dengan mengeluarkan semua rasa takut yang terpendam, aku terbangun dan melihat sekeliling tempat yang tidak asing bagiku.

“Sayang! Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?” Seorang wanita paruh baya memeluk ku dengan erat, terlukis di wajah nya rasa sedih dan bingung.

“Ibu?” Ucapku dengan pilu.

“Iya, kamu kenapa? Kami semua khawatir saat ini. Ketika kami pulang kau pingsan dalam keadaan berantakan.” Jawab laki laki tua dengan cukuran khas tentara dan janggut panjang nan putih.

“Bukan apa apa..” jawab ku dengan datar.

Jadi itu semua bukanlah mimpi!?

Oh tuhan apa yang sebenarnya terjadi!?

Mengapa hanya aku yang di teror!?

Sebenarnya kejadian itu bukanlah hal yang pertama. Hal ini mulai terjadi saat aku duduk di bangku ku SMP tepat nya 5 tahun yang lalu.

Saat itu aku masih sangat polos, dan aku tidak tahu apapun mengenai setan dan sejenis nya.

Satu hal yang membuat ku penasaran adalah, sebuah toilet tua nan misterius yang tidak boleh ada seorang pun memasuki nya.

“Aneh, toilet tapi tidak boleh digunakan.” Pikir ku.

Terjadi perdebatan hebat antara batin dan rasa penasaran ku. Hal itu terus terjadi selama beberapa hari hingga akhirnya aku menyerah kepada rasa penasaran ku.

Aku membuka dan membersihkan beberapa kertas yang tertempel di depan pintu itu. Mungkin ini sejenis kertas segel untuk para makhluk halus. Namun, diriku di masa itu tidak mengetahui apapun tentang segel mantra atau apapun itu.

Aku berusaha membuka pintu yang ternyata sangat keras karena karat yang menggerogoti inti pintu hingga berkerat.

“Luas sekali” hal itulah yang pertama kali terbesit dalam pikiran ku.

Jika kau lihat dari depan pintu masuk, kau akan membayangkan sebuah ruangan kecil dan kedap udara. Namun, ketika kau melihat langsung bagian dalam se-akan itu semua hanyalah bohong belaka.

Ruangannya sangat luas, bahkan lebih luas dari kamar ku yang ukuran 3x4. Akan tetapi, luasnya ruangan itu tidak mengandung kesan indah, lebih terlihat kematian yang siap menjemput.

Tercoreng tulisan aksara pemujaan setan yang jumlah sangat banyak, bahkan di setiap sudut ruangan terdapat beberapa gentong besar yang aku sendiri tak tahu apa fungsi nya.

Ruangan ini di penuhi hawa kebencian dan nafsu membunuh yang besar. Hati kecil ku berkata untuk segara lari dari ruangan ini.

*Prank!

“Aah! Apa itu!?” Aku mencoba melihat asal suara itu. Suara itu berasal dari sudut ruangan, tempat guci guci tersusun rapih.

Perasaan ku mulai tidak, perut ku mengocok menjadi jadi ingin sekali ku muntah. Sebuah guci yang besar dan kokoh, tidak mungkin angin ataupun kucing bisa menjatuhkan nya. Guci itu setinggi 1 meter dan terbuat dari tanah liat yang sangat berat.

Dari retakan guci itu keluar asap hitam pekat yang menyelimuti ruangan ini.

Dari dalam asap samar sama ku melihat sesosok makhluk seperti perempuan, rambutnya panjang hingga menyentuh lantai, tangan nya bengkok dan tidak beraturan. Kepalanya terbalik 180 derajat setara dengan dadanya. Senyum kejam nya menggambarkan aku harus pergi dari sini.
“hsssssh, K-Kau!! B-Bunuh!! M-Mengganggu! Bunuh!!!!”

Makhluk itu berlari dan melompat ke tembok di sisi kanan ku. Aku mencoba berlari menuju pintu keluar, percuma saja ruangan ini terlalu luas. Makhluk itu kemudian merayap di dinding ruangan dan kecepatan meningkat hingga 3x lipat.

“Aku harus kelu-!”

Oh sial! Sial! Sial!! Sial!! Aku tak sanggup berlari lagi, kaki ku terkilir.

“Hihihuhahahah” makhluk itupun tertawa dengan nada yang sangat seram dan menyakitkan.

Makhluk itu semakin dekat. Tampak mulut nya yang bertaring dan kulitnya yang terjatuh sedikit demi sedikit akibat pembusukan.

Oh tidak! Makhluk itu semakin dekat.

Bergerak! Ayo bergerak kaki ku!

Bergerak bangsat!

Aku tidak mau mati disini!

Bergerak bangsat!!

Makhluk itu mendekat dan…!

“Arkhhhhhhh!!!!!!”

BERSAMBUNG...

Saksikan Part selanjutnya sesuai PART tayang, yang sudah di tentukan!