Hiburan biasanya di awali dengan berwisata atau berpergian ke tempat-tempat yang terlihat indah. Namun mungkin berbeda oleh penikmat Film, yang biasanya mengisi waktu luang hanya dengan menonton Film. Bahkan dia rela menghabiskan waktu 24 jam nya hanya untuk memandang layar kaca.
Momen Horror biasanya dinikmati oleh sekian banyak orang dengan menonton film-film menyeramkan. Dari deretan film animasi stop motion ada beberapa film kartun horror yang bisa di bilang Seram namun tidak terlalu menakutkan. Jika anda mencari tipe film kartun tersebut, artikel ini tepat untuk anda.
Inilah Rekomendasi 5 Film Horror Stop Motion Yang Wajib Kamu Tonton.
Coraline
Terkesan dengan karya-karya Henry Selick, penulis buku Coraline, Neil Gaiman, mengirimkan manuskripnya pada sang sutradara 1,5 tahun sebelum buku tersebut diterbitkan. Tertarik dengan ceritanya, Selick hanya butuh waktu satu minggu untuk memutuskan bahwa ia akan membuat film Coraline—film animasi stop motion pertama yang sepenuhnya disyuting dalam format 3D.
Sinopsis: Coraline Jones (Dakota Fanning) pindah ke kota baru bersama kedua orang tuanya. Sebenarnya, ia tidak suka harus pindah ke rumah baru dan meninggalkan teman-temannya. Apalagi, orang tuanya yang sibuk juga kurang memperhatikan dirinya. Suatu malam, sebuah pintu kecil yang tersembunyi di rumah baru tersebut terbuka dan mengantarkannya ke sebuah dunia alternatif di mana semuanya terlihat sempurna, dan Coraline punya ayah dan ibu yang sangat menyayanginya. Coraline mulai berharap bahwa dunia asalnya bisa membahagiakannya seperti dunia misterius ini. Tetapi, dunia yang luar biasa ini menyimpan bahaya mengerikan bagi Coraline.
Rating: PG for thematic elements, scary images, some language and suggestive humor.
Frankenweenie
Karena keterbatasan dana, Tim Burton hanya mampu untuk membuat Frankenweenie sebagai film pendek live action di tahun 1984. Tetapi, keinginannya untuk membuat kisah ini sebagai sebuah film panjang tak pernah redup. Ketika mendapatkan kesempatan, Burton akhirnya membuat cita-citanya jadi nyata dengan membuat Frankenweenie sebagai film animasi hitam putih panjang pertama yang pernah dibuat. Meski rumit, Burton memilih untuk membuat Frankenweenie dengan teknik stop motion karena hal ini merefleksikan kisah Frankenstein yang ingin diceritakannya—mengenai bagaimana sebuah benda mati dihidupkan dan memiliki nyawanya sendiri.
Sinopsis: Ketika anjingnya Sparky, mati dalam sebuah kecelakaan, seorang bocah bernama Victor Frankenstein (Charlie Tahan) menggunakan kecerdasannya untuk membuat mesin yang dapat menghidupkan sahabatnya itu. Tetapi, ketika Sparky ternyata mampu hidup kembali, Victor dengan susah payah berusaha menutupinya. Ketika rahasianya perlahan mulai diketahui orang dan mengakibatkan terjadinya kekacauan, Victor harus berusaha untuk mengatasi masalah ini sebelum ada yang jadi korban.
Rating: PG for thematic elements, scary images and action.
The Nightmare Before Christmas
Produksi film animasi stop motion memang punya reputasi yang bisa membuat siapapun gentar. Meski ide cerita The Nightmare Before Christmas datang dari Tim Burton, ia sendiri tak bisa membayangkan kalau harus berada di set begitu lama. Oleh karena itu, film ini akhirnya disutradarai oleh Henry Selick. Kecemasan Burton masuk akal, karena film ini ternyata butuh waktu sekitar 3,5 tahun untuk diselesaikan, dengan proses animasi selama 1,5 tahun, dan semuanya dilakukan di 20 sound stage yang berbeda. Ada 120 kru yang bekerja di film ini, dan bujetnya hanya $18 juta. Tapi, kerja keras Selick dan krunya membuahkan hasil manis. Sampai saat ini, The Nightmare Before Christmas masih merupakan salah satu film animasi yang paling dikenal orang.
Sinopsis: Jack Skellington (Chris Sarandon) yang merupakan penghuni Halloween Town merasa bosan dengan penyelenggaraan Halloween yang monoton setiap tahunnya. Saat sedang berjalan-jalan di hutan, Jack tanpa sengaja menemukan pintu ke Christmas Town. Jack takjub dengan kehidupan di Christmas Town meskipun ia tidak terlalu memahami konsep perayaan Natal. Jack yang bingung dan salah kaprah akhirnya mengajak para penduduk kotanya untuk mengambil alih Christmas Town agar mereka dapat mencoba untuk membuat perayaan Natal menjadi lebih baik. Tetapi, tindakan Jack justru berujung kekacauan.
Rating: PG for some scary images.
Corpse Bride
Ada tragedi menyedihkan di balik film Corpse Bride yang bercerita mengenai wanita-wanita Yahudi yang dikubur bersama gaun pengantin mereka. Meski demikian, Anda tak perlu khawatir. Cerita rakyat Rusia dari abad ke-19 tersebut memang muram, tapi filmnya sendiri tidak segelap kisah yang jadi inspirasinya. Menurut Tim Burton, berbeda dengan The Nightmare Before Christmas yang dirancang dengan lebih matang, pembuatan Corpse Bride lebih organik dan mengalir. Sampai-sampai, Johnny Depp yang mengisi suara Victor Van Dort hanya punya persiapan 15 menit untuk menyiapkan karakternya sebelum ditodong Burton untuk ikut rekaman—dan ini dilakukan di tengah-tengah syuting Charlie and the Chocolate Factory (2005).
Sinopsis: Gugup karena harus menikahi seorang gadis bangsawan bernama Victoria Everglot (Emily Watson), Victor Van Dort (Johnny Depp) pergi berjalan-jalan ke hutan untuk menghapalkan janji pernikahannya. Ketika menemukan sebatang rating yang mencuat dari tanah, Victor menggunakannya untuk berlatih melingkarkan cincin kawinnya. Tapi, ranting tersebut ternyata adalah jari seorang gadis bernama Emily (Helena Bonham Carter) yang dibunuh dan dikuburkan di hutan. Victor tanpa sadar telah menikahi Emily yang kini bangkit dari kubur. Tapi, ia sebenarnya memendam perasaan pada Victoria. Victor pun harus mencari cara untuk keluar dari dunia orang mati dan membatalkan pernikahannya dengan Emily.
ParaNorman
ParaNorman merupakan salah satu contoh betapa detailnya film-film animasi keluaran Laika. Untuk membangun kota fiktif Blithe Hollow, mereka menggunakan 4000 foto yang diambil di New England, Massachusetts, sebagai referensi. Teknologi yang sudah lebih canggih sejak Coraline pun membuat mereka bisa membuat ekspresi wajah yang jauh lebih kompleks. Contohnya, adegan Norman sikat gigi di awal film dibuat dengan 150 wajah yang berbeda. Untuk membuat adegan satu detik, mereka kini bisa membuat 24 wajah yang berbeda untuk setiap frame.
Sinopsis: Norman Babcock (Kodi Smit-McPhee) bisa melihat hantu dan bicara dengan mereka. Tetapi, hanya teman sekolahnya, Neil (Tucker Albrizzi), saja yang percaya ia punya kemampuan itu. Ketika pamannya yang aneh memberi tahu Norman bahwa ia harus melakukan sebuah ritual penting demi keamanan kota mereka, ia memutuskan untuk melakukannya. Tetapi, ketika sesuatu yang tak direncanakan terjadi, kota mereka pun kembali berada di bawah kutukan seorang penyihir, dan zombie pun bangkit serta berkeliaran di kota. Hanya Norman yang dapat menghentikan kutukan ini, dan mengungkap rahasia pahit di balik teror yang telah lama menghantui kota Blithe Hollow.
Rating: PG for scary action and images, thematic elements, some rude humor and language.