Sinopsis :
Bella seorang gadis pintar nan cantik namun harus mati secara misterius di sebuah kamar mandi dalam rumah nya. Alex, Ulfah, Nala, beserta pak tomi merasa ganjil dengan kematian Bella. Mereka yakin Bella mati bukan karena kecelakaan, tapi lebih ke pada pembunuhan. Dengan bermodalkan tekad mereka akhirnya menerobos rumah tua Bella yang sudah di segel garis polisi, bisakah mereka mengungkapkan kebenaran yang terjadi?
Penulis Cerita : Yogitama Kaisar Akbar
PART tayang : Selasa, Kamis, sabtu (20:00)
“Hah!”
“Hah.. hah… hah..” aku tersentak terbangun, bagai listrik yang menjalar di air. Nafas ku terasa berat dan tak teratur.
“Mimpi!?” Aku melihat sekeliling, dan hanya ada ruangan kosong yang sudah tak asing bagiku. “ Jadi itu semua hanya mimpi!”.
Aku bergeser turun dari ranjang dan menuju jendela yang memancarkan sinar cerah.
“Jadi itu semua hanya mimpi” ku buka jendela yang menghalangi sang angin masuk, “ah segarnya.. sudah lama aku tidak menghirup angin segar.”
Kini cahaya mulai menyebar secara perlahan ke seluruh ruangan ku. Ku lekas turun untuk mengecek seluruh ruangan. Namun, betapa indahnya kenyataan ini.
“Bersih!”
“Aroma cat yang masih baru!”
Emosi kini terlepas bebas. Bagai anak kecil, aku menunjuk barang barang rumah yang kelihatan baru, rapih dan cerah. “Ini juga baru” aku mengambil buku di atas meja tamu. Entah mengapa fisik buku ini sangat menarik.
“Hmm.. ini seperti buku diary” aku berpikir keras akan buku ini, buku ini di balut dengan warna merah darah yang sangat gelap, di hiasi berbagai hiasan feminim menambah kesan antik untuk buku ini. Kertas kuning aroma khas novel mahal pun keluar dari buku ini, “baiklah aku akan menulis semua mimpi buruk itu disini”.
“Ok langsung saja kita mulai” aku duduk di dekat meja tamu, lalu mulai menulis semua mimpi buruk itu.
Aku mencurahkan semua perasaan takut bahkan jiwa ku kedalam nya. Mulai dari kejadian aneh sampai kamar mandi, “ oh iya! Kamar mandi..! Bagaimana keadaan nya sekarang?”. Akh teringat akan semua trauma yang menyerang. Seluruh teror yang kini ku alami mulai kembali dan meremas jantung ku.
“Aku harus memeriksa nya sekarang" ah lagi lagi jiwa bodoh ini membawa ku kedalam kematian. Tapi sejujurnya aku juga penasaran.
Aura hitam nan angker terasa menyengat dari balik ruang makan dimana kamar mandi itu berada. Aku memberanikan diri dan terus melangkah walau ajal sudah di depan mata, “ tenang lah ini sudah siang, tidak mungkin kan hantu ada di siang hari”.
Aku berhenti di balik pintu ruang makan. Tekanan ini sangat berat hingga membuat nafas ku sesak. Ingatan buruk itu mulai kembali sedikit demi sedikit hingga membuat ku mual.
Namun, berkat semua teror itu aku bisa sedikit bergerak dan bernafas lega.
Aku mengintip sedikit di balik pintu dan..
‘Sudah di perbaiki’ itulah yang pertama kali ku ucapkan saat melihat kamar mandi itu terlihat berbeda sangat dari yang selama ini meneror.
“Ini bohong kan?” Aku melangkah bsecara perlahan seakan tak percaya apa yang ada di depan ku.
Terlihat seperti kamar mandi biasa. Tidak, ini terlihat seperti kamar mandi yang sangat mewah.
Semua kesan seram itu kini menghilang seluruh nya. Rasa sesak dan berat dari tekanan itu kini sudah tiada.
“Yeah!!” Tidak ada kata yang bisa kucurahkan lagi. “Aku bebas! Yeah!” Aku berlari keseluruh ruangan bagai anak kecil.
Akh tidak peduli apapun lagi.
Tak terasa hari sudah mulai gelap. Namun, rasa teror itu tak datang sedikit pun.
“Sudah kuduga itu semua hanya mimpi” sambil bergumam aku baru sadar tidak melihat ayah dan ibu dari pagi.
“Ayah..! Ibu..!” Aku mencari mereka keseluruh ruangan. Tetapi, tidak bisa kutemukan.
Seluruh kontak seluler yang mereka berikan sudah tidak aktif lagi. Saat ku hendak mencari ke luar desa, “eh dek Bella"
Terdengar sapa seorang bapak tua yang sudah tak asing bagiku.
Ialah pak tomi, guru yang sangat baik dan perhatian kepada ku.
“Iya pak” aku mencoba menjawab se adanya. Karena, orang tua ku lebih penting.
“Mau kemana?” Tanya pak Tomi
“Saya mau mencari ayah dan ibu"
“Hah!?” Seakan terkejut akan kata kataku, pak Tomi terdiam tak bersuara. Matanya pucat dan tangannya sangat gemetar.
“ Pak ada apa?” Aku berusaha menyadarkan pak Tomi yang terlihat semakin takut.
“Dek Bella kamu tidak tahu?”
“Tidak tahu apa pak?” Perasaan ku mengatakan tidak ada sesuatu yang baik semua ini.
“Orang tua ku sudah meninggal saat kamu SMP kelas 1”
BERSAMBUNG...
Saksikan Part selanjutnya sesuai PART tayang, yang sudah di tentukan!