Sinopsis :
Di suatu sekolah yang awalnya damai nan asri, terjadi pembantaian dimana mana, dan masih menjadi misteri siapa pembunuh mereka yang sebenarnya, hari demi hari, satu demi satu korban berjatuhan, dan mirisnya mereka terbunuh dengan mengenaskan.
Penulis Cerita : Andri Diah Susanto
SEMUA PART TERSEDIA
Karena Rendi belum masuk juga, ku fikir dia izin. Ternyata tidak. Akhirnya ku lanjutkan menyimak pelajaran di papan. Tak lama kemudian, terdengar sirine polisi dan suara keributan banyak orang, para guru dan murid berhamburan keluar Ternyata mayat tergantung di XI IPA-3 tadi berpindah ke gudang sekolah, ntah siapa yang memindahkan itu aku tak tau, tiba tiba ada yang menepuk pundakku
"Ada apa Ndre?" tanya seseorang dan aku menoleh
"Rendi? Bukan kah kau tadi gak masuk?" tanyaku kaget
"Iya, ban motor ku kempes kena paku di jalan, jadi aku jalan deh." ungkap Rendi
"Yaudah, kamu absen dulu sana." suruh ku pada Rendi
"Apaan? Gurunya aja pada disini. Ada apa sih?" Rendi mulai penasaran
"Ada korban lagi. Kali ini murid XI IPA-3 yang kena, mana 6 murid sekaligus"
"Ha.? Serius Ndre? Coba ku lihat?" nada kaget Rendi seolah di buat-buat
Dalam hati ada kecugiraan terhadap dia, pasalnya sebelum ada dia, sekolah ini baik baik saja, terlebih lagi kasus berpindah sekolah nya Rendi karena ada pembantaian yang menyebabkan sekolahnya di tutup.
"Liat aja. Orang gabisa lewat, banyak kerumunan orang dan polisi." jawabku enteng
"Oh yaudah." singkat Rendi
"Hah. Kok respond nya gitu amat? Aneh banget, masa gak ada kaget kaget nya gitu." guman ku dalam hati sambil garuk kepalaku yang sedikit gatal.
Setelah mayat di bawa polisi, tak lama kemudian walikota datang ke sekolah kami.
"Kok aneh? Gak biasanya walikota kesini tanpa pemberitahuan" Fikirku heran.
Dan dia menerangkan kepada seluruh siswa beserta para guru bahwa sekolah ini akan di tutup juga.
"Apa? Kalo di tutup, aku mau pindah sekolah kemana? Cuma ini sekolah yang aku suka" Terdengar suara dengan nada yang kesal dari salah satu murid, sebut saja 'Indah'.
Tak lama kemudian pengumuman selesai dan kami semua di bubarkan. Aku pun mengambil tas, dan kulihat ada tas Rendi disana, karena aku penasaran, ku coba buka isi tas nya. Hanya ada buku pelajaran biasa seperti yang ku bawa. Namun ada satu buku yang ganjil menurutku, ku baca sampul hitam dengan tulisan berwarna emas bertuliskan 'Psycopath'.
Buku apa ini? Aku hendak membuka, dan Rendi pun datang.
"Lama bener ngambil tas doang Ndre." Sapa Rendi dengan tawa kecil nya.
"Hehee. Nggak, tadi buku milikku jatuh berantakan saat ku angkat tas ku tadi.." Jawabku basa-basi.
"Oh, yaudah. Pulang yuk" Ajak Rendi sambil menarik bahu ku.
"Oke kawan" Jawab ku singkat sembari melangkah keluar untuk pulang
Sampai di parkiran, aku merasa ada yang aneh pada Rendi. Dia seperti orang ketakutan, menoleh sana sini sepanjang jalan.
"Ren. Cari apa.??" Tanyaku.
"Ehh.. .Nggak kok, yaudah Ndre aku pulang dulu." Sahut Rendi yang sepertinya melamun.
"Iya Ren. Hati-hati." Teriakku.
"Oke Ndre." Balas Rendi.
"Aneh. Rendi hari ini knapa ya??" Gumanku dalam hati.
Malam ini aku mau ke kafe dengan teman sekolah ku, indah. Saat di tengah perjalanan ku terhenti di sekolah, ya karna memang jalan menuju kafe melewati sekolahku. Ku lihat ada seperti seseorang, namun agak samar karna minim cahaya dan agak jauh juga dari tempatku sekarang, akhinya sebelum ku menjemput indah, aku berhenti sejenak. Karena penasaran, aku masuk dan mau lihat siapa disana.
"Mirip Rendi? Tapi apa itu memang dia?" Langkah ku semakin mendekat.
Aku bersembunyi di balik pohon dan intip orang itu,
"Eh. Iya Rendi, tapi ngapain dia disini?" Gumanku penasaran.
Ku ikuti dia menuji gudang, terlihat lampu sedang menyala disana. Ku lihat, itu memang Rendi. Namun apa yang dia lakukan disini jam segini. Ternyata dia memindahkan mayat seorang wanita ke balik mobil yang ada di gudang.
"A.. Aa.. Apa..? Itu siapa? Dan ada apa dengan Rendi?" Teriakku yang hampir ketahuan olehnya.
Akhirnya karena aku terlalu takut, aku chat indah untuk membatalkan pertemuan kali ini, dan akupun bergegas pulang dengan rasa was was. Esok paginya sekolah di gegerkan penemuan 7 mayat tanpa kepala di berbagai tempat. Dengan demikian sekolah hari ini di liburkan. Aku pun pulang, dengan bertanya tanya dalam hatiku
"Apa benar ini semua kelakuan Rendi" Batin ku tak percaya.
.
Hari ini aku tak menemukan batang hidung Rendi, ku fikir dia tau akan kejadian ini dan memutuskan tak muncul di sekolah. Esok harinya di sekolah. Banyak yang memutuskan untuk keluar dari sekolah dengan alasan takut menjadi korban selanjutnya. Tapi tidak dengan indah, dia merasa penasaran atas peristiwa di balik ini. Dan kembali, hari ini Rendi tak muncul lagi. Ku masih bingung, apa memang dia pelakunya disini.
BERSAMBUNG...
Saksikan Part selanjutnya sesuai PART tayang, yang sudah di tentukan!